INFO SMF|Smart Multi Finance|Makassar
Butuh Dana Dengan Hanya Menjaminkan BPKB Anda Uang Langsung Cair!!! Call : 085 399 064 915

21/06/11

KECAKAPAN ANTAR PERSONAL / UNDERSTANDING OTHERS (Memahami/bekerjasama dengan orang lain)

1. Kemampuan diri pribadi.

Maksudnya adalah kemampuan diri yang kita miliki, misalnya: keahlian teknik, ketrampilan memasak, kemampuan berdagang, bakat menulis, dll.. Jadi kalau kita mempunyai bakat sebagai pelukis, janganlah kemudian menghindari kemampuan itu dan jangan pula membandingkannya dengan orang yang berbakat lain, misalnya penyair.


Kita adalah mahluk sosial yang tinggal bersama-sama. Oleh karena itu, tentunya tiap orang memiliki fungsi sendiri-sendiri. Kalau semua orang ingin menjadi pedagang, lalu bagaimana jika ada yang sakit? Siapa yang akan mengobati?

Jadi kalau kita memiliki bakat melukis, kembangkanlah bakat tersebut. Kemampuan kita merupakan modal awal diri kita untuk dapat beraksi dalam masyarakat, serta menerapkan disiplin ilmu yang kita peroleh.

2. Kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain secara antar pribadi (interpersonal skill).

Kemampuan ini adalah kemampuan yang kita miliki untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Dalam hal ini yang dapat menjadi pedoman adalah sadar dan alamiah.

Seperti kita ketahui bahwa setiap individu memiliki karakteknya masing-masing. Oleh karena itu kita perlu bertenggang rasa dan juga menyadari karakter kita, kelebihan maupun kekurangannya. Dengan menyadari dan menerima diri apa adanya, maka kita dapat bersikap wajar.

Suatu perilaku yang dibuat-buat akan menimbulkan kesan yang kurang baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita dapat bertindak sekehendak hati kita tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi dimana kita berada. Sebagai manusia kita sudah seharusnya tahu bahwa sebagai mahluk sosial kita perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan kita. Kemampuan beradaptasi ini tetap diimbangi oleh prinsip-prinsip yang kita pegang teguh.

Contoh: misalnya suatu saat kita berkunjung ke rumah duka, dan sekaligus pada saat itu kita juga baru mendapatkan banyak uang. Sudah tentu tidak sopan apabila kita tersenyum-senyum gembira pada saat itu. Meskipun kita tidak mengingkari bahwa hati ini meluap-luap karena gembira, namun juga harus bisa merasakan penderitaan orang lain. Oleh karena itu sudah seharusnya kita menunjukkan perasaan simpati dan turut bersedih. Ini tidak berarti kita berpura-pura atau mengenakan topeng, tetapi ini adalah hal yang sudah sepantasnya sesuai dengan peran kita dalam masyarakat.

Untuk menguraikan lebih lanjut, maka kita harus mengetahui bahwa hubungan antar manusia terdapat beberapa aspek:
  1. Pengembangan sikap pribadi.
    Kita sebagai makluk sosial sudah selayaknya berusaha untuk terus menyempurnakan diri. Salah satu caranya adalah dengan jalan mengintrospeksi diri. Mengenali diri sendiri, baik kelemahan dan kekuatannya. Dengan mengetahui ini, kita dapat berusaha untuk mengatasi kekurangan kita, sekaligus mengembangkan kelebihan / segi positif diri kita. Dengan demikian kita akan bisa menjadi lebih sadar akan siapakah diri kita ini. Selanjutnya kita dapat menempatkan diri kita di tengah-tengah masyarakat secara tepat. Juga kita akan diterima oleh lingkungan kita sebagai seseorang yang berkepribadian.
  2. Perlunya kerja sama, toleransi, dan kepemimpinan.
    Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri. Sudah merupakan kodrat bahwa kita memerlukan orang lain untuk membangun diri dan dunia ini menjadi lebih baik. Karena harus bekerja bersama dengan orang lain, maka kita harus mampu untuk bekerja sama. Dalam bekerja sama ini terdapat unsur-unsur toleransi, kesetiaan, kejujuran, dan inisiatif.

    Seseorang minimal harus dapat memimpin dirinya sendiri secara efektif untuk dapat bekerja berkarya di tengah-tengah lingkungannya. Inisiatifnya untuk membantu yang lain dan kesediaannya untuk berkorban diimbangi dengan kemampuan, akan membuat orang ini menonjol sebagai pemimpin di antara rekan-rekannya.

    Bila diuraikan lebih lanjut, dapat dilihat dalam point-point utama sebagai berikut:
    • Apa yang kita hasilkan merupakan bagian dari hasil kerja sama.
    • Semakin tinggi keahlian anda bekerja sama, akan semakin sukseslah karir anda.
    • Seseorang yang sukses adalah karena kerja sama dan dukungan dari bawah.
    • Untuk menjadi seseorang pekerja sama yang baik anda memerlukan keahlian membina hubungan antar pribadi yang baik.
    • Suka menolong orang lain.
    • Memahami struktur kerja dan prosedur tempat bekerja.
    • Jadilah orang yang dapat diandalkan dan dipercaya.
    • Mematuhi norma-norma organisasi.
    • Ingat bahwa: "pekerjaan kamu + pekerjaan saya = karya kita"
  3. Haruslah memupuk hubungan baik. Untuk memupuk hubungan baik kita harus melakukan hal-hal seperti misalnya: menepati janji, perkataannya dapat dipercaya, setia, hemat tetapi tidak kikir, dll.Mampu mengatasi permasalahan / mengambil jalan tengah. Sering kali dalam bekerja disuatu tempat, kita banyak dihadapkan oleh permasalahan-permasalahan yang timbul.

  4. Kemampuan memecahkan masalah ini merupakan bagian dari kemampuan kita untuk berhubungan dengan orang lain. Orang yang sukses dan karirnya dapat menanjak adalah orang-orang yang dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam masyarakat tersebut.

    Di dalam kemampuan menyelesaikan masalah ini terdapat beberapa aspek yang kiranya perlu untuk dikemukakan, yaitu:
    • Ketegasan dan kecepatan untuk membuat keputusan / mengambil suatu tindakan penyelesaian yang tepat.
    • Kemampuan untuk memisahkan unsur emosi / faktor pribadi dalam membuat keputusan.
    • Kemampuan untuk bekerja dalam tekanan / stress secara efektif.
    • Mampu mengambil jalan tengah, yaitu menyelesaikan konflik dengan saling pengertian dan sama-sama puas, tanpa rasa dendam, iri, dll.
  5. Menerapkan sikap yang dapat diterima oleh orang lain. Misalnya:
    • Kemampuan mendengarkan orang lain.
      Seorang ahli komukasi australia mengatakan bahwa lebih dari 75% informasi yang diterima oleh telinga seringkali tidak dimengerti ataupun cepat dilupakan. Karena berkomunikasi adalah untuk menyampaikan pesan dan menerima pesan dari orang lain, maka kita haruslah dapat menjadi pendengar yang baik. Menerima dahulu perkataannya sampai lengkap, kemudian memikirkannya, setelah itu baru memberikan jawaban. Kesalahpahaman sering ditimbulkan karena kita tidak mau menjadi pendengar yang baik.
    • Kemampuan berbicara secara jelas.
    • Mudah bergaul
      Yaitu kemampuan untuk memperlihatkan citra diri dan mampu menyatakan pendapatnya secara benar dan tepat, kemudian berbicara jujur dan tegas, berpendirian kokoh, berpegang pada prinsip kebenaran, kepercayaan diri tinggi tetapi sekaligus mampu bersikap mengalah dan berpikir sebelum bertindak. Kita harus menyadari bahwa setiap tindak-tanduk, perilaku dan perkataan kita diperhatikan oleh lingkungan sekitar kita. Sudah sewajarnyalah bahwa kita harus mampu untuk bertindak secara benar. Sebagai seseorang yang bersinar terang dalam kegelapan, tentulah kita harus dapat menerima dan diterima oleh lingkungan kita. Oleh karena itu kita sebagai mahluk sosial, sudah selayaknya mengetahui cara-cara membina hubungan antar manusia dengan baik.

Tidak dapat dipungkiri bahwa karakteristik yang paling diperlukan untuk sukses di segala bidang adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Hal ini diucapkan dan dibuktikan oleh para direktur utama perusahaan yang sukses, pedagang ulung, para guru, dan orang tua karena mereka menyadari kehidupan bermula dari adanya interaksi dengan orang lain. Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang baik merupakan faktor utama yang tidak ternilai harganya dan akan menentukan seseorang sukses atau gagal.

Pemimpin yang sukses tahu bahwa mereka harus mendahului kepentingan orang lain dan menggunakan posisinya untuk melayani orang lain, dengan cara menjadi teladan, memberikan dorongan yang positif dan yang paling utama selalu memperbaiki hubungan dengan orang lain. Tingkat kematangan individual seseorang akan diuji ketika ia menerima tanggung jawab kepemimpinan.
Sebaliknya pemimpin yang tidak bertanggung jawab mementingkan dirinya terlebih dahulu dan menggunakan posisi mereka semata-mata untuk keuntungan pribadi. Padahal bila kita egois dan hanya mementingkan diri sendiri, maka satu-satunya orang yang bekerja untuk kita hanyalah diri kita sendiri. Sedangkan bila kita membantu sejumlah orang lain menghadapi masalah mereka, maka kita memiliki sejumlah orang bekerja bersama kita.

Konsep ini terdiri dari lima bagian penting, yaitu kesiapan seseorang untuk memiliki hubungan dengan orang lain, kesediaan seseorang untuk memberikan fokus pada orang lain, kepercayaan terhadap orang lain, investasi dalam diri orang lain, dan hubungan sinergi yaitu untung sama untung. Setiap bagian memiliki prinsip-prinsip yang disertai contoh detil dan pemahaman yang riil untuk kemudian bisa membuka hati untuk menerapkannya secara nyata. Prinsip-prinsip hubungan ini digolongkan berdasarkan pengalaman dan telah terbukti berhasil, tidak terbatas hanya pada lingkungan tertentu saja, namun juga dapat diaplikasikan di seluruh dunia, karena prinsip yang ditawarkan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Misalnya ketika membahas prinsip pertukaran - alih-alih menempatkan orang lain pada tempat mereka, kita harus menempatkan diri sendiri pada tempat mereka - disadari bahwa lawan dari cinta bukanlah benci melainkan terpusat pada diri sendiri. Jika fokus seseorang selalu pada dirinya sendiri, ia tidak akan pernah membangun hubungan positif.

Dalam satu lingkungan kerja yang positif, orang tidak melihat segala sesuatu dari satu sudut pandang semata. Melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain akan membantu seseorang berhasil dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Misalnya ketika seorang bawahan terlibat konflik dengan atasannya, sebaiknya ia tidak hanya berusaha untuk melihat persoalan dari sisinya sendiri, tetapi juga dari sisi atasannya.

Selain itu ada prinsip pembelajaran, bahwa setiap orang berpotensi mengajarkan sesuatu. Namun bukan berarti setiap orang yang kita temui akan mengajari kita sesuatu, tetapi setiap orang memiliki potensi untuk melakukan hal itu apabila kita memberi kesempatan kepada mereka. Bahkan seorang kriminal pun bisa menjadi sarana tempat belajar.

Untuk membuat diri kita disukai orang lain, yaitu sungguh-sungguh tertarik pada orang lain dengan cara menunjukkan bahwa sebagai individu orang tersebut berarti bagi kita. Orang tidak akan peduli seberapa terpelajar diri kita, sampai mereka tahu seberapa besar kita memiliki hati. Selain itu penting untuk menghiasi wajah dengan senyuman untuk menarik hati orang lain dan memperlakukan orang lain dengan cara mereka ingin diperlakukan, dan lain sebagainya.

”Orang tanpa karisma memasuki suatu kelompok dan mengatakan ”Inilah saya.” Orang dengan karisma mengatakan ”Itulah Anda."

Setiap perubahan dimulai dari diri sendiri. Untuk membuat perubahan kehidupan menjadi lebih baik dengan memperbaiki cara berhubungan dengan orang lain, maka buku ini sudah semestinya menjadi bacaan wajib.